Saturday 25 February 2012

Nocle 3: Ternyata Aku Nggak Penting Ya?

Assalamualaikum Honey-Bloggers. 

Semoga tidak sedang di semutin. Soalnya kalo kalian disemutin, berarti kalian palsu. Seperti madu yang juga kalau terlalu banyak di semutin berarti itu madu karbitan, kimia, buatan :O

Tapi kalian bukan karbitan, buatan, kimia, atau palsu, kan? (ragu --")


Jangan deh, jangan palsu. JANGAN SEKALI-KALI JADI ORANG PALSU, oke?

Kenapa Er?

Bahaya lho ceman, bisa mengakibatkan kanker kepercayaan diri akut, tumor tipu-menipu, dan demam kehilangan teman tinggi. 

Ngeri ih. Ada obatnya nggak Er?

Obatnya ada, tapi susah banget. Bangetnya pake banget lagi. Banget yang pake banget lagi itu ditambahin banget lagi, dan terus dan terus sampe ke bulan...


Mulai deh -___-

Nah, sebenernya topik pembahasan kita kali ini agak sedikit bersinggungan dengan sifat 'palsu' ini. Walaupun judulnya, 'Ternyata Aku Nggak Penting Ya?'.



Di sini saat ini, kita akan berbicara tentang kesenjangan strata sosial di berbagai pergumulan bermasyarakat baik formal maupun tidak (yang dalam konteks ini formal), dan reaksi populasi yang menduduki area sosial dan formal tersebut yang ternyata setelah diobservasi dengan matang menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.

Ngos-ngosan nulisnya tau nggak? -___- 
Tapi setelah dibaca lagi berasa penting  ^_^  (dan aneh --")

Kalo terlalu sulit dicerna, bahasa simpelnya gini deh:
Orang-orang yang punya kelebihan dalam bentuk apapun bakalan lebih dihormatin dan lebih disegani baik di lingkungan formal maupun enggak formal. Begitchu lhoo :p

Mau contoh?

Saya contohnya. 

Lebih materi: Silang, coret, urek-urek
Lebih exact ability: Silang, coret, urek-urek
Lebih sport ability: Silang, coret, urek-urek, sobek, buang ke bak sampah -___-
Lebih social interactions: Silang, coret
Lebih kindness: Silang, coret, urek-urek, bakar ._.

See? Itulah saya. Lalu apa yang bisa saya banggakan? Apa yang bisa saya tonjolkan untuk membanggakan orang tua yang udah berkorban banyak? 

Hufff, life is a mystery, choices, and time. Kita semua cuma boneka-boneka kecil yang mengapung di ruang hampa. Lemah, nggak tau musti ngapain. 

Back to the main topic.

Kalau saya aja udah kayak gitu, enggak belajar, nggak usaha, lalu anda-anda semua tentu sudah bisa melihat tanpa diberi tahu dimana posisi saya dalam tabel strata sosial.

Yep, strata kedua terendah, students with no plus side. 

Kenapa nggak yang terendah? Soalnya menurut film Oh Baby yang dibintangi Cinta Laura Kiehl dan Ridwan Ghani, strata sosial terendah di sekolah itu, ANAK BARU.

Dan sesuai strata saya, itulah tingkat penghormatan yang diberikan teman-teman kepada saya. Bukan berarti temen-temen semena-mena, nge-bully, nyiksa saya selama hampir dua tahun sekolah lho. Tapi kadang mereka bisa leluasa ngomong ke saya dengan cara yang kadang-kadang nyakitin hati, atau kadang pendapat saya nggak dihargai.

Ya itu mungkin gara-gara saya sendiri kali ya, yang nyebelin. Tapi please, am I that unimportant? AM I?

Kalo kalian masih pada tanya, sebesar itukah pengaruhnya kemampuan kalian terhadap pergaulan, then the answer is yes. The bold and big YES.

Dan dari situ, kesadaran baru ngerembes ke celah-celah otak saya yang beku ini, kalau kita mau dihargai orang, hargailah dulu diri kita sendiri. Jangan berpikir kita yang paling jelek. Tunjukin kalo kita juga bisa, dengan usaha-usaha untuk menaikkan standar harga diri kita. Inget ya, nggak ada discount atau sale buat harga diri kita. Kita itu milik kita. Jangan langsung berubah jadi B cuma gara-gara temen-temen menganggap A nggak keren dan mereka ngejelek-jelekin kita. Siapa mereka? Apa hak mereka ngatur-ngatur kita, kan? Toh, masa depan juga punya kita, dan kita yang akan meniti jembatan that leads us to the future, our future. Not theirs.

Got the point? 
Jangan pernah sekali-kali, bilang sama diri sendiri, "Ternyata aku nggak penting, ya?"
Karena itu salah besar. Tuhan nggak akan menciptakan sesuatu yang nggak berguna. Kalau sudah nggak berguna, tentu si yang diciptakan akan mati. Liat aja di sinetron-sinetron. Tokoh yang sudah nggak ada efek atau gunanya bakal di 'mati' kan. So do we. Dunia adalah shooting set dan kita para aktris dan aktor-nya.

Wah, jadi serius nih omongannya. Mumet -___-

Udah dulu ya, ngantuk e.. Haha

Pokoknya, keep calm and be the best ya, Honey-Bloggers.

Stay straight and honest to yourself,
Mademoiselle Erika Witri Cahyani


4 comments:

  1. aih nyentuh :( aku jadi sedih er *opotoyo-_-*
    aku jadi anak baru soalnya, dan aku ngerasain banget nggak enak nya itu. sampe aku nggak kuat dan menyerah :( #curhatceritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan menyerahhh jangan menyerahh :O

      aku juga pernah jadi anak baru pas sd. emang awalnya nggak enak kan? tapi jalanin aja. :p

      Semangat Rat :)

      *sokbijak*

      Delete
  2. Semangaaat kakaak Erika dan Ratrii muahahaha :'3333

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ecen :p
      happy birthday buat a little note :D

      Delete