Wednesday 28 December 2011

Malam Galau

Oh, well.
Halo dan Assalamualaikum buat teman-teman pembaca blog saya semuanya (Itupun kalo ada yang baca blog ini).

Postingan saya hari ini berjudul "Malam Galau". Aneh ya?

Kenapa? Kenapa harus malam galau? Dan kenapa harus aneh? Galau kan normal?

Well, it's simply because this night is soooo galau.

Dan ini aneh karena di dalam lingkungan sehari-hari saya (rumah, sekolah, etc), saya adalah orang yang paling susah galau gara-gara masalah di dunia nyata. Tapi justru kalo ada film sedih saya yang nangisnya paling banter dan yang inget paling lama. Jadi intinya, saya drama queen banget kalo soal cerita di layar kaca tapi nggak peka sama masalah saya sendiri. Menurut saya itu aneh. Menurutmu? Gak tau -___-

Back to the reason "Why this night is 'galau' according to my opinion?"

Jadi sebenernya faktor galau kali ini bukan karena adanya masalah serius atau apa. Tapi gara-gara emang suasananya galau pisan. Atmosfir-nya itu lhooo. Ugh, cukup sudah.

Dimulai dari waktu matahari terbenam, yang entah kenapa kerasa magis dan indah banget. Padahal kayaknya biasa aja buat orang-orang lain. Tapi kenapa buat aku enggak? Mungkinkah aku berubah kepribadian menjadi super-mellow drama queen? Nggak tau -__-

Gini lho, waktu aku liat langit senja (ciyee) hari ini, aku (ganti 'aku' dulu ya sementara) keinget sama sebuah film romantis super galau jadul yang pernah disetel di TV. Tapi aku lupa judulnya tuh. 

Di dalam film itu, si cowok (ceritanya penyakitan) ngajakin ceweknya liat sunset sebagai permintaan maaf (lupa salah si cowok apa) dan cowoknya bilang ke ceweknya (kalo gak salah) gini: "If you lost your smile, I'll bring it back even if it's cost my life," sambil liat matahari terbenam pelan-pelan. Dan tahu apa yang terjadi besoknya? Si cowok meninggal dalam tidur sambil senyum, dan di samping tempat tidurnya ada note yang dialamatkan buat ceweknya. Bunyinya gini: "I've paid it off, right? So cheer up, get your smile back. Because only one hope that make me stronger and stronger everyday to through this way . To see your smile everytime you remember me."


Sedih bangeeet kan? Iya kan?

Nah, gara-gara inget itu aku jadi galau. Sementara orang-orang liat senja hari ini seperti ini:


Aku malah liatnya jadi kayak gini:


Lebay ya? Emang -___-


Belom lagi alesan-alesan lainnya.

Ini nih alesan-alesan lainnya:

1. Hujan
Yup, bener banget. Hujan turun terus dari sore. Dari deres ke rintik-rintik, dari gerimis jadi badai mini. Whatever -__- Yang penting hujan ini nambah atmosfir galau.

2. Suara daun tertiup angin
Yang ini juga ngena banget lho. Suara daun basah ketiup angin yang diterpa gerimis. Nambah miris aja nih :O

3. Trailer Film From The Rough
Asli film ini menipu banget judulnya! Tadi pas liat trailer-nya saya kira ini film action atau minimal ada berantem-berantemnya lah. Tapi ternyata enggak sama sekali! TERNYATA FILM INI GALAU ABIS! Belom lagi soundtrack-nya itu. Gila, miris banget. Tapi nggak papa. Film ini ngasih pelajaran kepada saya, jangan cuma liat film dari judul-nya, tapi lihatlah dulu posternya. Iya ya? Kenapa saya bisa sebego itu nggak liat posternya dulu? Kalo tak liat dulu kan bisa langsung tau itu film galau.

Kok bisa langsung tau?

Iyalah. Orang posternya aja kayak gini:




Posternya aja udah galau -___-

4. Postingan Raditya Dika yang judulnya "Only In Love And Not Being Able To Write Pretty Words" dan "After The Funeral"

Cih. Sial banget emang saya hari ini.
Habis galau, pasti kepengen cari hiburan kan? Nah, hiburan itu identik dengan yang lucu-lucu kan? Jaman sekarang kalo ngomongin lucu-lucu di Indonesia, pasti berkisar antara 'Sule', 'Opera Van Java', atau 'Raditya Dika'. Tapi karena saya orangnya pilih-pilih, Sule dengan cepat tereliminasi karena mukanya nyakitin mata ("Ampun le"). Lagian bukan jadwal tayangnya Sule di TV. Begitu juga dengan OVJ karena Ibu dan Kakak saya lagi nonton bola (Kelantan-Persebaya = 2-3). Jadilah pilihan terakhir ya Raditya Dika. Lalu saya buka deh link ini. Gak tau kenapa, emang udah takdir kali ya, kebetulan ngebuka arsip yang Agustus 2009. Dan jengjeng.. Tambah galaulah saya. Apalagi ada quote kayak gini:

" Pulang dari pemakaman, nyetir mobil sendirian, gue ngerasa kecil. Gue ngerasa gue harus make something out of life. Badan ini dipinjamkan. Setiap tarikan napas, adalah satu tarikan napas lagi mendekati kematian. Kita harus ngebuat lebih banyak karya, lebih banyak menikmati hidup, lebih banyak mengambil kesempatan. Hidup ini cuman sekali. Akan sangat sayang untuk kita buang begitu aja. I have to enjoy life."
Kalian tau? That was really really touched and Inspired me. But what? I'm too tired to think about death or life, or anything else right now.

Because..

Udah capek deh ngegalau terus -___- Ntar lama-lama, kalo gini terus, langit yang sebenernya kayak gini:

Jadi kayak yang dibawah ini gara-gara capek ngegalau:

 So here I am. Typing alone and wondering what would it's like if that story in Raditya Dika's Blog  happened to me.

Tuh kan, jadi galau lagi. :O

Oke, oke. Kayaknya postingan ini udah terlanjur kepanjangan. Dan saya tidak berniat membuat anda-anda sekalian terserang penyakit galau seperti saya. So, that's all for today. Hope you enjoy this post and bring back the smile you hold inside. :)


Happy Holiday Friends,
Mademoiselle Erika Witri Cahyani

No comments:

Post a Comment